Seni & Budaya Likupang: 4 Pesona The Hidden Paradise

Seni & Budaya Likupang: 4 Pesona The Hidden Paradise

Likupang, Sulawesi Utara
Author: InJourney
What you'll do
Bersama Danau Toba, Candi Borobudur, Labuan Bajo, dan Mandalika, Likupang termasuk destinasi super prioritas yang digagas oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif. Daerah yang berlokasi di Provinsi Sulawesi Utara ini terkenal akan panorama bawah lautnya yang memukau. Selain dikelilingi potensi alam menakjubkan, Likupang juga memiliki kesenian dan budaya yang beragam seperti berikut ini.

Your itinerary

1. Musik Kolintang
Kolintang merupakan alat musik tradisional Minahasa, Sulawesi Utara yang juga menjadi kebanggaan masyarakat Likupang. Dilihat dari bentuknya, Kolintang hampir sama dengan alat musik Gambang yang ada di Jawa. Bedanya, nada yang dihasilkan Kolintang terasa lebih lengkap dengan teknik memainkan yang unik. Menurut nada yang dihasilkan, Kolintang terbagi menjadi 9 jenis, yaitu Ina Teweng (melodi 3), Ina Rua (melodi 2), Ina Esa (melodi 1), Katelu (ukulele), Uner Rua (alto2), Uner (alto 1), Karua Rua (tenor 2), Karua (tenor 1), Loway (bass), dan Cella (cello). Bagi masyarakat di Likupang, Kolintang biasanya digunakan untuk mengiringi pertunjukan tari, ritual adat, pengiring lagu, serta pertunjukan musik. Meski termasuk kesenian tradisional, di masa kini, Kolintang kerap dipadukan dengan alat musik modern untuk mengiringi lagu ber-genre jazz dan pop.

2. Tari Tumatenden
Selain alat musik tradisional, Likupang juga punya kesenian lain, yaitu Tari Tumatenden. Tari Tumatenden merupakan tari tradisional yang mengangkat cerita rakyat Minahasa sebagai ide gerakannya. Dalam cerita tersebut, dikisahkan seorang petani yang jatuh cinta oleh bidadari. Jadi, bisa dibilang kalau gerakan tarian ini merupakan upaya untuk mem-visualisasikan cerita agar lebih hidup. Secara teknis, Tari Tumatenden biasanya dibawakan oleh satu orang penari laki-laki dan tujuh sampai sembilan penari perempuan. Komposisi pemain ini juga disesuaikan dengan tokoh-tokoh yang ada di dalam cerita. Sampai saat ini, Tari Tumatenden terus dilestarikan termasuk di kawasan Likupang. Biasanya, tarian ini dipentaskan di berbagai acara seperti festival budaya, pernikahan adat, dan penyambutan tamu. Demi menciptakan penampilan yang penuh kejutan, beberapa pertunjukan Tari Tumatenden melakukan kreasi pada sisi musik pengiringnya.

3. Tari Ampa Wayer
Sedikit berbeda dari Tari Tumatenden, Tari Ampa Wayer menghadirkan nuansa yang lebih modern. Tari ini bahkan tidak dapat dipisahkan dari tari dansa. Dilansir dari halaman Kementerian Kebudayaan dan Pendidikan, Tari Ampa Wayer lahir di masa perang dunia dunia tepatnya sekitar tahun 1944-1945. Secara harfiah, kata Ampa berarti “Empat” dan Wayer berarti “Baling-Baling”. Kabarnya, pemberian nama ini bertepatan dengan serangan pesawat udara antara tentara Sekutu dengan tentara Jepang. Terlepas dari sejarah yang melatarbelakanginya, kesenian Ampa Wayer memiliki gerakan bervariatif. Total ada enam gerakan di dalam pertunjukan Ampa Wayer, yaitu tarian pembuka diiringi musik berirama teratur dan kuat, tarian wals, gerakan rumba, tarian tango, gerakan swing, serta tarian penutup. Untuk busana, pemain Ampa Wayer laki-laki menggunakan pakaian resmi menyerupai jas, sedangkan penari perempuan menggunakan gaun bergaya Eropa klasik.

4. Ritual Foso Rumages
Keragaman budaya Likupang selanjutnya adalah Ritual Foso Rumages. Menurut istilah, Foso berarti ritual dan Rumages berarti persembahan setulus hati untuk Tuhan yang Maha Besar. Menurut sejarahnya, dahulu, leluhur setempat melakukan tradisi ini sebagai bentuk rasa syukur dari para petani atas hasil panen mereka. Ritual Foso Rumages diisi oleh berbagai persembahan, baik dalam bentuk tarian, nyanyian, hingga penganan yang dibuat secara khusus untuk para leluhur. Itulah empat kesenian budaya yang masih dilestarikan oleh masyarakat Likupang. Selain menawarkan kekayaan laut dan budaya, Likupang juga punya beragam kuliner khas yang memanjakan lidah. Sebut saja Lalampa, Cakalang Fufu, Pisang Goroho, Bubur Tinutuan, Binte Biluhuta, dan Nasi Kuning. Setelah mengetahui betapa beragamnya alam, budaya, dan kuliner yang ada di Likupang rasanya sayang kalau kamu melewatkan tempat satu ini dari daftar perjalanan impianmu.
Logo InJourney Logo Bangga Berwisata di Indonesia
Disponsori oleh
Disponsori oleh GOERS
Alamat kami
Gedung Sarinah Lantai 14,
JI. M. H. Thamrin No. 11,
Kota Jakarta Pusat, 10350
Seluruh informasi yang tersedia di laman ini berasal dari dan sepenuhnya menjadi tanggung jawab InJourney.