Pulau Dewata, Bali cocok jika dinobatkan sebagai gudang wisata Indonesia. Selain kaya akan wisata alam dan kuliner, Bali juga memiliki wisata yang berkaitan dengan sejarah pulau ini. Salah satu wisata tentang sejarah Bali yang cukup terkenal adalah Monumen Sejarah Bajra Sandhi.
Monumen megah yang ada di Lapangan Renon ini menyimpan cerita dan fakta unik yang jarang diketahui masyarakat. Apa saja fakta unik di balik monumen tersebut? Simak ulasannya dalam jelajah Monumen Sejarah Bajra Sandhi berikut ini.
Saat liburan ke Bali, jangan lupa mengenal sejarah Pulau Dewata ini dengan mengunjungi Monumen Sejarah Bajra Sandhi. Monumen yang dibangun di atas tanah seluas 13,8 hektar ini berbentuk menyerupai lonceng pendeta Hindu. Oleh karena itu, monumen ini dinamai Bajra Sandhi.
Bajra adalah genta atau lonceng besar. Pendeta agama Hindu sering menggunakan genta ini dalam upacara persembahyangan untuk mengucapkan mantra. Sedangkan Sandhi berarti suci.
Pembangunan Monumen Sejarah Bajra Sandhi ini bertujuan untuk mengenang dan menghargai perjuangan rakyat Bali yang turut andil dalam perjuangan kemerdekaan Republik Indonesia.
Prof. Ida Bagus Mantra, Gubernur Bali pada tahun 1980-an, merupakan orang pertama yang mencetuskan ide untuk membangun monumen ini. Setelah itu, tahun 1981 diadakan kompetisi arsitektur monumen untuk menentukan seniman yang akan mengerjakan desain monumen. Pemenang kompetisi itu jatuh pada Ir. Ida Bagus Gede Yadnya.
Desain Monumen Sejarah Bajra Sandhi, sudah pasti memiliki ciri khas pahatan dan ukiran khas Bali. Selain itu, filosofi agama Hindu juga diterapkan dalam merancang desain monumen. Elemen agama Hindu tersebut diwujudkan dalam bagian-bagian monumen berikut ini:
Bagian teratas, terdapat periuk atau kumba yang melambangkan Guci Amertha.
Kepala Naga Basuki dan kura-kura yang disebut Bedawang Akupa ada pada bagian gerbang monumen. Kedua makhluk ini berkaitan erat dengan kisah mitologi perebutan Tirtha Amerta antara kaum Dewa dengan kaum Asura (raksasa).
Landasan monumen dibuat menjulang tinggi, sebagai perwujudan dari Gunung Mandara Giri.
Kolam di sekeliling Monumen Sejarah Bajra Sandhi merupakan lambang dari Ksirarnawa (kolam susu).
Selain mengandung filosofi agama Hindu, desain monumen juga sarat akan nilai sejarah kemerdekaan tanah air Indonesia. Hal itu terlihat pada tinggi monumen yang mencapai 45 meter, sesuai tahun Indonesia merdeka. Selain itu, ada 8 pilar utama yang melambangkan bulan Agustus, dan tanggal kemerdekaan yang diwujudkan dalam 17 gerbang pintu masuk.
Dalam prosesnya, pendirian bangunan Monumen yang memiliki luas kurang lebih 49.000 m2 ini sempat terhenti. Namun proses pembangunan tersebut kemudian dilanjutkan lagi pada tahun 1987 dan kemudian diresmikan pada Juni 2013.
Selain menceritakan sejarah dan menyajikan karya seni khas Bali, destinasi wisata yang satu ini juga menyediakan berbagai fasilitas umum. Wisata ini menyediakan perpustakaan, panggung budaya, tempat pameran karya seniman Bali, kolam ikan, dan pusat informasi. Selain itu, tersedia toilet umum dan tempat parkir yang luas.
Di lantai dua, kamu bisa menemukan riwayat kehidupan rakyat Bali, mulai dari masa prasejarah, saat perkembangan peradaban dan kerajaan-kerajaan Bali, hingga perjuangan kemerdekaan. Semua cerita ini disuguhkan sebagai diorama cantik berukuran 2x3 meter.
Diorama ini berjumlah 33, yang terbagi menjadi diorama masa berburu 3000 SM, masa perundagian 200 SM, serta Stupika dan Prasasti Sukawana 778 SM. Selain itu, ada diorama Sri Kesari Warmadewa 914 M yang merupakan Rsi Markandeya abad ke-8, Gunapriya Dharmapatni dan Dharmodayana Warmadewa, Kahyangan Tiga dari Mpu Kuturan, dan diorama tentang kehidupan Banjar abad 11 M.
Naik ke lantai 3, keindahan Kota Denpasar terlihat jelas melalui sebuah ruangan besar yang dikelilingi jendela kaca.
Tiket masuk tempat wisata Monumen Sejarah Bajra Sandhi dikenakan tarif beragam. Untuk pengunjung dewasa, harga tiket masuk sebesar Rp25.000. Pengunjung anak-anak seumuran balita, TK, atau pelajar SD, dikenakan tarif Rp2.000. Sedangkan pelajar SMP, SMA, hingga mahasiswa dikenakan tarif Rp5.000.
Monumen Sejarah Bajra Sandhi beroperasi setiap hari Senin-Jumat pukul 08:30-16:30 WIT. Sedangkan di hari Sabtu dan Minggu, monumen buka pada pukul 10:00 WIT dan tutup pada pukul 16:30 WIT.
Monumen Sejarah Bajra Sandhi berada di Lapangan Renon. Tepatnya di jalan Puputan No. 142, Panjer, Denpasar Selatan. Jika kamu berangkat dari Bandara Internasional Ngurah Rai, diperlukan waktu kurang lebih 45 menit berkendara untuk mencapai Monumen Bajra Sandhi. Dari bandara, kamu bisa naik travel atau menyewa mobil.
Ambil jalur Bali Mandara Toll Road, kemudian lewat Jalan Nusa Dua, Jalan Raya Pelabuhan Benoa, Jalan By Pass Ngurah Rai, dan berakhir di Jalan Raya Puputan. Di sini kamu bisa mencari lokasi Lapangan Renon untuk menemukan Monumen Bajra Sandhi.